Selasa, 18 Januari 2011
manfaat kopi
Rasa dan aroma kopi membuat minuman hitam ini banyak digemari. Walaupun demikian iritasi perut akibat kopi dialami dua orang dari 10 orang penikmat kopi.
Sebuah studi menemukan adanya gabungan bahan penyebab perut mulas dan rasa sakit akibat kopi. Laporan yang disampaikan pada National Meeting American Chemical Society menemukan kopi espresso, kopi Prancis dan jenis kopi yang dipanggang hingga gelap lainnya lebih bersahabat dengan perut karena mengandung suatu zat yang mengurangi produksi asam lambung.
Studi diperkirakan bakal menemukan kopi generasi baru yang lebih baik dengan aroma dan rasa kopi yang sama dengan kopi biasa.
"Temuan ini membantu banyak orang yang peka terhadap kopi, " ujar Veronika Somoza, Ph.D. dari University of Vienna di Austria, dan Thomas Hofmann, Ph.D. dari Technische Universität München di Jerman. "Sebagai pecinta kopi, kami sangat gembira dengan hasil penelitian ini."
Diperkirakan sekitar 40 juta orang di Amerika Serikat menghindari minum kopi karena gangguan asam lambung. Ada beberapa hal yang memicu perubahan kimia terkait produksi asam lambung akibat kopi. Kafein, catechols, dan N-alkanoly-5-hydroxytryptamida adalah komponen kopi yang merangsang mekanisme molekuler sekresi asam lambung di perut manusia.
"Proses pemanggangan mempengaruhi hasil kopi agar lebih ramah terhadap perut," kata Somoza.
Berbahagialah para penikmat kopi. Sebab manfaatnya ternyata tak cuma penahan kantuk, tapi juga berguna untuk menjaga kesehatan. Berdasarkan kajian terbaru American Diabetes Association di Harvard School of Public Health, Amerika Serikat, yang menyatakan bahwa efek jangka panjangnya bias membantu mencegah diabetes.
Penelitian awal ini, dari percobaan terhadap peminum kopi yang biasa mengkonsumsi satu sampai tiga cangkir sehari. Selanjutnya, percobaan ini dilakukan pada 100 ribu orang peminum sedikitnya enam cangkir kopi sehari. Hasilnya lebih memuaskan. Pencegahan diabetes terhadap perempuan meningkat sampai 30 persen, dan pria 54 persen.
Untuk jumlah yang sama, efek jangka pendek kopi bisa menangkal radikal bebas, karena kopi mengandung antioksidan persentase tinggi. Kulit pun bisa lebih indah berkat bubuk hitam ini. Itulah mengapa beberapa produk kecantikan mengandung kopi.
Kopi, minuman dari biji hitam menurut sejarah ditemukan pertama kali dari Afrika pada 575 M, ternyata memiliki khasiat tak sepele.
Minuman ini dikenal di seantero dunia, dinikmati mulai buruh kasar hingga eksekutif kelas atas, dengan demikian buruh kasar dan pebisnis pun memperoleh manfaat kesehatan yang sama.
Memang, dalam dunia kesehatan konsumi kopi harus dibatasi karena kandungan kafeinnya. Tak setiap orang tahan dengan kafein dan memiliki tingkat sensitifitas berbeda. Namun dalam jumlah yang tepat, kopi pun memiliki khasiat tak sepele dalam kesehatan tubuh. Tak tanggung-tanggung, khasiatnya bermanfaat bagi jantung dan liver kita.
Jantung. Sebuah studi masif di Harvard menemukan tidak ada peningkatan resiko serangan jantung pada peminum kopi jangka panjang. Dalam kasus tertentu kopi bahkan menyelamatkan hidup anda!.
Peminum kopi berusia 55 hingga 69 tahun yang mengonsumsi kopi tiga cangkir per hari mengalami penurunan resiko kematian akibat serangan jantung sebesar 24 persen dibanding bukan peminum kopi, demikian menurut analisa penelitian yang dilakukan terhadap 27 ribu partisipan di Amerika Serikat. Lebih aneh lagi, resiko kematian akibat penyebab lain juga menurun sebesar 15 %.
Hati. Kopi bahkan dalam jumlah yang sedikit, terlihat mampu melindungi liver anda. Riset dilakukan oleh Kaiser Permanente menemukan kasus sirosis sedikit pada peminum alkohol yang juga menenggak kopi. Minum sedikitnya secangkir sehari memotong resiko sirosi hingga 30 persen, dan mengonsumsi 4 atau lebih cangkir sehari dapat mengurangi resiko hingga 80 persen bila dibanding mereka yang tidak mengonsumsi kopi.
Penyakit parkinson.Satu keuntungan lagi bagi peminum kopi, menurut penelitian tim peneliti Havard, AS, kebiasaan minum kopi mengurangi sepertiga resiko kemungkinan mengalami penyakit Parkinson. Penelitian yang dilakukan oleh tim Italia malah menunjukkan angka lebih rendah lagi, peminum kopi memotong resiko Parkinson hingga 80 % dibanding yang tidak mengonsumsi sama sekali.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar